Rabu, 02 Maret 2011

Jayanegara, Putri yang terlelap......(2)

Potensi-potensi tersebut diatas adalah potensi potensi yang kasat mata terlihat saat ini, belum lagi jika di kajian mengenai potensi yang terkandung di wilayah ini, pastilah akan terdapat potensi lain.

Seperti cerita dalam dongeng pengantar tidur anak, Jayanegara saat ini bagaikan seorang puteri yang cantik tetapi, kecantikannya masih tersembunyi di balik tesembunyi di balik kesederhanaan.  Puteri cantik ini sedang menunggu pangeran yang gagah berani untuk membebaskannya.

Arti dari kiasan diatas adalah bahwa Wilayah Jayanegara saat ini-disadari oleh berbagai pihak- sangat berpotensi untuk dikembangkan, tetapi belum ada satu pihakpun yang mulai bergerak untuk mewujudkannya.  Sehingga potensi yang melimpah itu (yang dikiaskan dengan kecantikan puteri dalam cerita) hanya berupa cerita-cerita yang membanggakan tetapi tidak pernah dapat dirasakan apalagi meningkatkan kesejahteraan.

Puteri cantik Jayanegara kini sedang menunggu pangeran yang tampan dan gagah berani untuk membebaskannya dari penderitaan. Hari ini, Potensi-potensi Jayanegara yang ada menunggu untuk di kembangkan oleh tangan-tangan kreatif yang penuh semangat dan amanah.   Tangan-tangan penuh energi positif dengan pikiran terbuka yang sanggup menerima kemajuan dan menghormati kearifan lokal.  Tangan-tangan inilah yang akan membebaskan puteri cantik Jayanegara dari penderitaanya. Tangan-tangan inilah yang akan menggali potensi yang terkandung di wilayah Jayanegara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan wilayah.  Dengan tangan-tangan ini  potensi dapat digali, sehingga Jayanegara menjadi daerah termaju di kecamatan Kabandungan serta masyarakatnya hidup maju dan sejahtera.


Tangan-tangan itu adalah tangan para pemuda Jayanegara dan sekitarnya,
Semoga..

© Cepot Astrajingga-022011

2 komentar:

  1. Kang Cepot, desa jayanegara merupakan desa keluarga kami, dulu sih sangat indah tapi ngga tau sekarang ya, bah

    BalasHapus
  2. Terakhir saya kesana tahun 2009, kali yang dahulunya penuh batu batu besar, sekarang batunya sudah habis, saya masih punya 2 saudara disana, bi nyai dan yayat guru, bahkan tahun 1955 orang tua kami juga menikah disana besar besaran dengan memakai salah satu rumah perkebunan dekat pabrik sebagai lokasi pesta..semoga sekarang masih dapat mempertahankan potensi dan keindahannya ya kang....Aamin

    BalasHapus